Jumat, 23 Juni 2017

Penulisan Jurnal Penelitian

EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI ANGGUR (Vitis vinifera) SEBAGAI ANTIOKSIDAN BAGI PEROKOK AKTIF DI USIA PRODUKTIF

EFFECTIVENESS OF Vitis vinifera EXTRACT AS ANTIOXIDANT FOR ACTIVE SMOKERS AT THE AGE OF PRODUCTIVE

RUTBATUL ULYA
Jl. Kelapa Sawit 8 Bumi Berkat Kelurahan Sungai Besar Banjarbaru

ABSTRAK
                     Indonesia is the third largest country in the world whose population is fond of consuming cigarettes, after China and India. Cigarette smoke contains many particles that are harmful to the body, especially for active smokers and passive smokers. Active smokers themselves are people who smoke cigarettes directly smokers, while passive smokers are people who smoke indirectly but inhale the smoke coming out of people who smoke. Grape seed extract is best used as an antioxidant free radical antidote for active smokers. This causes grape seed extract is consumed by many active smokers. Increased people's desire to use natural materials, responded by the number of topical products and oral active ingredients of plants for health. Seeing how important antioxidants for body purposes, it is no wonder if many smokers eyeing everything that contains antioxidants for consumption. Most of the antioxidants that are clearly known by science are vitamins and minerals.

Kata kunci: smokers, Vitis vinifera Extract, antioxidant.  




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
                  Indonesia merupakan salah satu negara terbanyak yang mengkonsumsi rokok. Hal ini menyebabkan pengkonsumsi rokok terdapat diberbagai kalangan dan usia, terutama pada usia produktif. Asap rokok banyak mengandung partikel yang berbahaya bagi tubuh, terutama pada perokok aktif maupun pasif. Salah satu gas yang dilepaskan dari dalam rokok ketika dikonsumsi adalah karbon dioksida, adapun yang lainnya seperti nikotin. Nikotin sendiri termasuk dalam komponen paling berbahaya yang terdapat dalam rokok. Banyak penyakit yang disebabkan oleh zat-zat berbahaya tersebut.  Apalagi jika rokok dikonsumsi dalam batas tidak wajar.
                  Ekstrak biji anggur digunakan sebagai antioksidan yang memiliki komponen monomer fenolitik seperti katekin, epikatekin, epikatekin-3-0-gallat. Pada umumnya biji anggur mengandung 74-78% oligometrik proantosianidin dan kurang dari 6% berat kering ekstrak biji anggur mengandung flavonoid. Biji buah anggur yang dijadikan ekstrak dijual secara komersial dan terdaftar pada Everything Added to Food and Drug in The United States. Mekanisme antioksidan biji anggur dapat dilihat dari kemampuannya menangkap radikal bebas, logam khelasi dan bersinerga dengan logam lain. Aktivitas antioksidan biji anggur dapat ditetapkan dengan metode β-carotenelinoleate dan peroksidasi asam linoleat ataupun dengan metode DPPH.
                  Menurut pendapat dari beberapa kalangan masyarakat, ekstrak biji anggur baik digunakan sebagai antioksidan penangkal radikal bebas bagi perokok aktif. Hal itu menyebabkan ekstrak biji anggur banyak dikonsumsi oleh perokok aktif. Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan alam, ditanggapi dengan banyaknya produk-produk topical maupun oral berbahan aktif tanaman untuk kesehatan.
                  Menurut penelitian terdahulu, penentuan dosis ekstrak biji anggur (Vitis vinifera) berdasarkan penelitian (Monagas, 2013), yaitu digunakan dosis 0,9 mg/ekor/hari, 2,7 mg/ekor/hari, dan 5,4 mg/ekor/hari. Metode pembuatan ekstrak biji anggur yaitu dengan cara simplisia, biji anggur dicampur dengan aquadest kemudian ditangas dengan suhu 80°C selama 5 jam, setelah itu disaring sampai didapatkan ekstrak biji anggur. Pemberian ekstrak biji anggur diberikan secara rutin peroral setiap pagi hari selama 14 hari.

B.     Rumusan Masalah
                  Dari latar belakang di atas, maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimana pengaruh zat antioksidan dalam ekstrak biji anggur?
2.      Bagaimana cara kerja ekstrak biji anggur sebagai zat antioksidan bagi perokok aktif?

C.     Tujuan Penulisan
                  Penulisan jurnal ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak biji anggur dalam mengatasi kecanduan dalam perokok aktif di usia produktif.

D.    Manfaat Penulisan
                  Penulisan ini memberikan beberapa manfaat, yaitu dari segi akademis dapat memberikan informasi ilmiah pada masyarakat tentang manfaat biji anggur sebagai antioksidan kuat bagi pecandu rokok diusia produktif yang dapat dijadikan sediaan ekstrak agar lebih praktis dan mudah.




BAB II
ISI
                  Biji buah anggur biasanya akan dibuang saat kita makan buah anggur. Namun tahukah Anda, bahwa biji buah anggur mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan? Banyak di antara kita mempunyai kekhawatiran jika mengkonsumsi biji anggur ini akan menyebabkan usus buntu sebagaimana jika kita mengkonsumsi biji cabai. Namun ini tidak akan menjadi masalah karena biji anggur tidak sekeras biji cabai, sehingga masih aman untuk dikonsumsi apalagi jika menilik manfaatnya bagi tubuh kita. Tapi alangkah baiknya untuk menghilangkan kekhawatiran ini, sebaiknya terlebih dahulu biji buah anggur dikunyah sebelum ditelan. Salah satu manfaat yang banyak diincar dari biji buah anggur adalah mampu mengurangi nilai konsumsi rokok, karena antioksidan yang dikandung dalam biji anggur ini mampu mengurangi kecanduan dari pengkonsumsian rokok. Sehingga banyak orang yang mengkonsumsi biji anggur untuk hal ini, salah satu sediaannya adalah ekstrak biji anggur.
                  Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang penduduknya gemar mengkonsumsi rokok, setelah China dan India. Asap rokok mengandung banyak partikel yang berbahaya bagi tubuh, terutama bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Perokok aktif sendiri adalah orang yang merokok secara langsung menghisap rokoknya, sedangkan perokok pasif adalah orang yang merokok secara tidak langsung tetapi menghisap asap rokok yang keluar dari orang yang merokok. Adapun ciri-ciri yang dapat terlihat pada seorang perokok seperti tanda fisiknya diantaranya bergetar, gelisah, jantung berdegup kencang, dan pernafasan menjadi dangkal. Corak pemikirannya diantaranya keinginan menghisap rokok, merasa risau dan bimbang, tidak bisa memusatkan perhatian tanpa rokok. Corak emosinya diantaranya mudah marah, tersinggung, rasa bimbang, dan gelisah (Mandagi, 1996).
                  Menurut (Anonim, 2009) hampir 90% perokok memiliki keinginan untuk berhenti merokok dan berhenti merasa kecanduan dengan nikotin. Tetapi kebanyakan perokok belum menemukan metode yang tepat. Efek yang ditimbulkan dari merokok adalah bisa mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah  dalam jantung, dan mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Akibat itulah yang membuat banyak perokok menginginkan dirinya sembuh dari kebiasaan buruk tersebut.
                  Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker. Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif) (Arief, 2007).
                  Bagi kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan. Contohnya, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada obat-obatan terlarang.
                  Menurut Oktavianis (2011), komponen asap rokok yang paling berbahaya ada tiga yaitu nikotin, tar dan karbon monoksida (CO). Nikotin akan merangsang hormon adrenalin sehingga menyebabkan naiknya kerja jantung. Tar menyebabkan peningkatan terjadinya resiko kanker, sedangkan karbon monoksida menyebabkan kurangnya supply oksigen bagi tubuh. Karbon monoksida (CO) merupakan sekelompok senyawa yang memiliki elektron yang tidak berpasangan atau disebut sebagai radikal bebas. Elektron yang tidak berpasangan akan mengganggu keseimbangan sel – sel dalam tubuh, karena dapat mengganggu proses oksidasi lemak, protein, serta asam nukleat (DNA) dalam tubuh.
              Ketika nikotin masuk ke dalam tubuh, akan terbentuk radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif atau kerusakan sel otak. Radikal bebas adalah kelompok atom dengan jumlah elektron yang ganjil dan terbentuk ketika oksigen berinteraksi dengan molekul tertentu. Radikal bebas ini sangat tidak stabil dan akan membentuk reaksi berantai untuk menstabilkan diri, tetapi hal ini dapat menimbulkan kerusakan sel dalam tubuh seperti DNA dan membran sel. Hal ini bahkan dapat menyebabkan kematian sel dan mengarah pada berkembangnya masalah kesehatan tertentu. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan tersebut adalah mengkonsumsi makanan atau minuman yang memiliki kandungan antioksidan (Armstrong, 1991)
                     Antioksidan merupakan zat yang bermanfaat untuk menghambat serta mencegah proses oksidasi. Antioksidan merupakan penetralisir dari terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan dapat menghambat oksidasi walaupun dalam konsentrasi rendah. Zat ini dibutuhkan oleh tubuh untuk memerangi pemicu penyakit kronis yaitu radikal bebas. Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang mencegah sel dari ancaman bahaya radikal bebas oksigen reaktif. Pasokan antioksidan hendaknya aman dalam pemanfaatannnya dan tidak bersifat toksik dan juga harus efektif pada konsentrasi rendah antara 0,01-0,02% serta bisa  disediakan dalam harga murah dan dapat bertahan saat proses pengolahan produk.
                     Jika dilihat dari sumbernya antioksidan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu antioksidan yang berasal dari tubuh atau dsebut juga endogen serta antioksidan dari luar tubuh yang kita sebut eksogen. Kadang-kadang endogen saja tidak cukup untuk mengatasi stress oksidatif berlebihan. Stres oksidatif merupakan kondisi saat mekanisme antioksidan belum mencukupi untuk membuat pecah spesi oksigen reaktif. Oleh karena itulah perlu dibantu oleh eksogen. Adapun klasifikasi antioksidan berdasarkan cara kerjanya, yaitu: Antioksidan primer yang bereaksi terhadap radikal bebas dan menstabilkannya; Antioksidan sekunderatau antioksidan preventif yang berguna mengurangi laju awal dari suatu reaksi rantai; Antioksidan tersier (Aviram, 2003).
                     Menurut (Aviram, 2003) cara kerja antioksidan selular merupakan antioksidan yang bisa menyebabkan interaksi langsung dengan oksidan, radikal bebas, serta oksigen tunggal. Hal ini bisa mencegah terjadinya jenis dari oksigen reaktif serta merubah jenis oksigen rekatif menjadi kurang toksik sehingga dapat mencegah kemampuan oksigen reaktif dan memperbaiki kerusakan yang timbul.
                     Melihat betapa pentingnya antioksidan untuk keperluan tubuh, maka tidak heran jika perokok banyak mengincar segala sesuatu yang mengandung antioksidan untuk dikonsumsi. Sebagian besar antioksidan yang jelas-jelas sudah dikenal oleh ilmu pengetahuan adalah vitamin dan mineral, misalnya Vitamin E (terutama  alpha-tocepherol yang memiliki biopotensi cukup tinggi). Vitamin C, beta-karoten, selenium, mangan, dan seng. Ada juga enzim antioksidan seperti superoksida dismutaseglutation peroksidase, dan katalase yang telah terbukti mampu menghancurkan radikal bebas dan dengan demikian benar-benar bisa menghambat pembentukannya. Nutrisi lain yang juga terbukti memiliki kualifikasi sebagai antioksidan adalah  koenzim Q10 (ubiquinone) dan asam urat (uric acid). Saat ini terus berkembang berbagai penelitian terhadap keberadaan fitokimia di dalam buah-buahan, sayuran, dan bahan makanan lain yang sebagian besar telah terbukti memiliki kualifikasi sebagai antioksidan, dan, oleh karena itu disinyalir menambah asupan berbagai makanan tersebut baik untuk kesehatan. Adapun makanan yang mengandung antioksidan yang umumnya dikonsumsi adalah kacang-kacangan, blueberi, tomat, brokoli, dan coklat hitam (Aviram, 2003).
                     Adapula sediaan lain yang mengandung antioksidan yang baik bagi perokok yakni ekstrak biji anggur. Anggur yang biasanya hanya dikonsumsi buahnya saja, ternyata banyak mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh dibagian bijinya. Salah satunya kandungan antioksidan yang tinggi, yang bermanfaat bagi perokok untuk mengurangi racun yang terkandung dari rokok. Beragam riset memperlihatkan biji anggur mengandung lemak, karbohidrat, protein dan senyawa polifenol. Senyawa polifenol tersebut memiliki turunan berupa asam galat, catechin, epicatechin, gallocatechin, epigallocatechin, dan proanthocyanidins.Yang disebut terakhir bahkan memiliki sifat antioksidannya luar biasa. Kekuatannya mencapai 20 kali dan 50 lebih besar daripada vitamin E dan vitamin C. adapun khasiat dari biji anggur adalah penangkal radikal bebas, antikanker, mencegah stroke, melembabkan kulit wajah, melindungi jantung, mengatasi diabetes, mencegah osteoporosis, dan membuat awet muda (Monice, 2012).
                     Tubuh memiliki antioksidan alami yang akan berikatan dengan elektron tidak berpasangan milik radikal bebas. Namun, kelebihan radikal bebas dalam jumlah tinggi akan menyebabkan terganggunya kestabilan sel dalam tubuh dan menimbulkan inflamasi bahkan kematian sel. Selain antioksidan alami, radikal bebas juga bisa dinetralisir dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan. Antioksidan eksogen banyak terdapat di buah–buahan, termasuk di biji anggur (Vitis vinifera) yaitu polifenol, bahan tersebut terbukti 20 % lebih baik dijadikan antioksidan dibanding vitamin E dan 50 % lebih baik dibanding vitamin C (Monangas et al., 2003).
                     Anggur dipakai sebagai terapi kesehatan karena mengandung magnesium tinggi yang merupakan elemen penting untuk pergerakan feses yang baik. Seorang ahli menyebutkan, manfaat anggur lainnya yaitu mampu membersihkan toksin – toksin didalam hati, membantu memperbaiki fungsi ginjal, pembentukan sel darah, antivirus dan antikanker, mencegah kerusakan gigi, dan menurunkan kadar kolesterol. Anggur bersifat basa sehingga dapat menetralkan darah yang terlalu asam dan berefek merugikan tubuh. Anggur berkhasiat menghilangkan rasa capek dan bermanfaat bagi penderita anemia. Buah anggur yang diteliti, ternyata dapat melawan enzim yang mengatur gen dalam sel dan berfungsi untuk pertumbuhan dan reproduksi dari sel. Dengan menghambat enzim, dapat membunuh sel kanker sehingga pertumbuhan sel kanker dapat dihambat.
                     Menurut The George Mateljan Foundation, anggur memiliki nilai gizi yang sangat luar biasa. Tiap 100 gram anggur paling tidak mengandung 25 komponen gizi yang dibutuhkan tubuh. Kandungan mineral dalam anggur yang bermanfaat bagi tubuh antara lain mangan. Zat itu sangat diperlukan tubuh dalam sintesis energi sehingga dapat membantu menjaga kestabilan gula darah. Mangan juga diperlukan tubuh untuk metabolisme lemak serta pembentukan jaringan ikat dan tulang.




 BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
         Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di dunia yang penduduknya gemar mengkonsumsi rokok, setelah China dan India. Asap rokok mengandung banyak partikel yang berbahaya bagi tubuh, terutama bagi perokok aktif maupun perokok pasif. Perokok aktif sendiri adalah orang yang merokok secara langsung menghisap rokoknya, sedangkan perokok pasif adalah orang yang merokok secara tidak langsung tetapi menghisap asap rokok yang keluar dari orang yang merokok. Ekstrak biji anggur baik digunakan sebagai antioksidan penangkal radikal bebas bagi perokok aktif. Hal itu menyebabkan ekstrak biji anggur banyak dikonsumsi oleh perokok aktif. Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan alam, ditanggapi dengan banyaknya produk-produk topical maupun oral berbahan aktif tanaman untuk kesehatan. Melihat betapa pentingnya antioksidan untuk keperluan tubuh, maka tidak heran jika perokok banyak mengincar segala sesuatu yang mengandung antioksidan untuk dikonsumsi. Sebagian besar antioksidan yang jelas-jelas sudah dikenal oleh ilmu pengetahuan adalah vitamin dan mineral.

B.     SARAN
         Setelah mengetahui segala dampak berbahaya dari merokok, sebaiknya bagi masyarakat yang belum terkontaminasi dengan asap rokok, diharapkan agar tidak menambah daftar perokok di negara ini. Bagi masyarakat yang telah menjadi pecandu ataupun pengguna pasif dalam merokok, sebaiknya lebih menjaga pola hidup dan pola makanannya agar mengkonsumsi makanan yang sehat dan dapat mengurangi dampak berbahaya dari merokok tersebut.


DAFTAR PUSTAKA
Anonimous (2009, 20 April). 10 Negara dengan Jumlah Perokok Terbesar (Online). Tersedia: http://nusantaranews.wordpres s.com/2009/05/31/10-negara-jumlah-perokok-terbesar-didunia/ [diakses pada tanggal 18 Mei 2017].
Arief, I. 2007. Rokok dan Kesehatan Jantung. Jakarta: National Cardiovascular Center Harapan Kita.
Armstrong, S. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta: Arcan.
Aviram, M. 2003. Polyphenolic Flavonoids Content and Antioxidant Activities Of PJ and Various Fruit Juices [Pomegranate Juice (PJ), PJ/Blueberry, MOBETA, Orange-Carrot-Banana, Orange Carrot, Mango, Apple-Kiwi, and Tahitian NONI]: A Comparative Study. The Lipid Research Laboratory. Technion Faculty. The Rappaport Family Institute for Research in The Medical Science and Rambam Medical Center. Israel: Haifa.
Mandagi, J. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya Serta Penanggulangannnya. Jakarta: Bina Darma Pemuda Printing.
Monice, M. 2012. Vitis vinifera (Grape) Ingredients as Used in Cosmetics. Washington DC: Cosmetics Ingredients Review.
Oktavianis. 2011. Efek Pemberian Asap Rokok Terhadap Kehamilan Tikus Putih (Rattus norvegicus). Padang: Program Studi Ilmu Biomedik Pasca Sarjana Universitas Andalas.