EFEKTIVITAS
EKSTRAK BIJI ANGGUR (Vitis vinifera)
SEBAGAI ANTIOKSIDAN BAGI PEROKOK AKTIF DI USIA PRODUKTIF
EFFECTIVENESS OF
Vitis vinifera EXTRACT AS ANTIOXIDANT
FOR ACTIVE SMOKERS AT THE AGE OF PRODUCTIVE
RUTBATUL ULYA
Jl. Kelapa Sawit
8 Bumi Berkat Kelurahan Sungai Besar Banjarbaru
ABSTRAK
Indonesia is the third largest country in the world whose
population is fond of consuming cigarettes, after China and India. Cigarette
smoke contains many particles that are harmful to the body, especially for
active smokers and passive smokers. Active smokers themselves are people who
smoke cigarettes directly smokers, while passive smokers are people who smoke
indirectly but inhale the smoke coming out of people who smoke. Grape seed
extract is best used as an antioxidant free radical antidote for active
smokers. This causes grape seed extract is consumed by many active smokers.
Increased people's desire to use natural materials, responded by the number of
topical products and oral active ingredients of plants for health. Seeing how
important antioxidants for body purposes, it is no wonder if many smokers
eyeing everything that contains antioxidants for consumption. Most of the
antioxidants that are clearly known by science are vitamins and minerals.
Kata kunci: smokers, Vitis
vinifera Extract, antioxidant.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan salah satu
negara terbanyak yang mengkonsumsi rokok. Hal ini menyebabkan pengkonsumsi
rokok terdapat diberbagai kalangan dan usia, terutama pada usia produktif. Asap
rokok banyak mengandung partikel yang berbahaya bagi tubuh, terutama pada
perokok aktif maupun pasif. Salah satu gas yang dilepaskan dari dalam rokok
ketika dikonsumsi adalah karbon dioksida, adapun yang lainnya seperti nikotin.
Nikotin sendiri termasuk dalam komponen paling berbahaya yang terdapat dalam
rokok. Banyak penyakit yang disebabkan oleh zat-zat berbahaya tersebut. Apalagi jika rokok dikonsumsi dalam batas
tidak wajar.
Ekstrak biji anggur digunakan
sebagai antioksidan yang memiliki komponen monomer fenolitik seperti katekin,
epikatekin, epikatekin-3-0-gallat. Pada umumnya biji anggur mengandung 74-78%
oligometrik proantosianidin dan kurang dari 6% berat kering ekstrak biji anggur
mengandung flavonoid. Biji buah anggur yang dijadikan ekstrak dijual secara
komersial dan terdaftar pada Everything
Added to Food and Drug in The United States. Mekanisme antioksidan biji
anggur dapat dilihat dari kemampuannya menangkap radikal bebas, logam khelasi
dan bersinerga dengan logam lain. Aktivitas antioksidan biji anggur dapat
ditetapkan dengan metode β-carotenelinoleate
dan peroksidasi asam linoleat ataupun dengan metode DPPH.
Menurut pendapat dari beberapa
kalangan masyarakat, ekstrak biji anggur baik digunakan sebagai antioksidan
penangkal radikal bebas bagi perokok aktif. Hal itu menyebabkan ekstrak biji
anggur banyak dikonsumsi oleh perokok aktif. Meningkatnya keinginan masyarakat
untuk menggunakan bahan alam, ditanggapi dengan banyaknya produk-produk topical
maupun oral berbahan aktif tanaman untuk kesehatan.
Menurut penelitian terdahulu,
penentuan dosis ekstrak biji anggur (Vitis
vinifera) berdasarkan penelitian (Monagas, 2013), yaitu digunakan dosis 0,9
mg/ekor/hari, 2,7 mg/ekor/hari, dan 5,4 mg/ekor/hari. Metode pembuatan ekstrak
biji anggur yaitu dengan cara simplisia, biji anggur dicampur dengan aquadest
kemudian ditangas dengan suhu 80°C selama 5 jam, setelah itu disaring sampai
didapatkan ekstrak biji anggur. Pemberian ekstrak biji anggur diberikan secara
rutin peroral setiap pagi hari selama 14 hari.
B. Rumusan
Masalah
Dari latar belakang di atas,
maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1.
Bagaimana pengaruh zat antioksidan dalam
ekstrak biji anggur?
2.
Bagaimana cara kerja ekstrak biji anggur
sebagai zat antioksidan bagi perokok aktif?
C. Tujuan
Penulisan
Penulisan jurnal ilmiah ini
bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak biji anggur dalam mengatasi
kecanduan dalam perokok aktif di usia produktif.
D. Manfaat
Penulisan
Penulisan ini memberikan
beberapa manfaat, yaitu dari segi akademis dapat memberikan informasi ilmiah
pada masyarakat tentang manfaat biji anggur sebagai antioksidan kuat bagi
pecandu rokok diusia produktif yang dapat dijadikan sediaan ekstrak agar lebih
praktis dan mudah.
BAB II
ISI
Biji buah anggur biasanya
akan dibuang saat kita makan buah anggur. Namun tahukah Anda, bahwa biji buah
anggur mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan? Banyak di antara kita
mempunyai kekhawatiran jika mengkonsumsi biji anggur ini akan menyebabkan usus
buntu sebagaimana jika kita mengkonsumsi biji cabai. Namun ini tidak akan
menjadi masalah karena biji anggur tidak sekeras biji cabai, sehingga masih
aman untuk dikonsumsi apalagi jika menilik manfaatnya bagi tubuh kita. Tapi
alangkah baiknya untuk menghilangkan kekhawatiran ini, sebaiknya terlebih
dahulu biji buah anggur dikunyah sebelum ditelan. Salah satu manfaat yang
banyak diincar dari biji buah anggur adalah mampu mengurangi nilai konsumsi
rokok, karena antioksidan yang dikandung dalam biji anggur ini mampu mengurangi
kecanduan dari pengkonsumsian rokok. Sehingga banyak orang yang mengkonsumsi
biji anggur untuk hal ini, salah satu sediaannya adalah ekstrak biji anggur.
Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di dunia
yang penduduknya gemar mengkonsumsi rokok, setelah China dan India. Asap rokok
mengandung banyak partikel yang berbahaya bagi tubuh, terutama bagi perokok
aktif maupun perokok pasif. Perokok aktif sendiri adalah orang yang merokok
secara langsung menghisap rokoknya, sedangkan perokok pasif adalah orang yang
merokok secara tidak langsung tetapi menghisap asap rokok yang keluar dari
orang yang merokok. Adapun ciri-ciri yang dapat terlihat pada seorang perokok
seperti tanda fisiknya diantaranya bergetar, gelisah, jantung
berdegup kencang, dan pernafasan menjadi dangkal. Corak pemikirannya diantaranya keinginan
menghisap rokok, merasa risau dan bimbang, tidak bisa memusatkan perhatian
tanpa rokok. Corak emosinya
diantaranya mudah marah, tersinggung, rasa bimbang, dan gelisah (Mandagi, 1996).
Menurut
(Anonim, 2009) hampir 90% perokok memiliki keinginan untuk berhenti merokok dan
berhenti merasa kecanduan dengan nikotin. Tetapi kebanyakan perokok belum
menemukan metode yang tepat. Efek yang ditimbulkan dari merokok adalah bisa
mempercepat detak jantung, menaikkan tekanan darah, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan
mempercepat pembekuan darah yang bisa memicu serangan jantung. Akibat itulah
yang membuat banyak perokok menginginkan dirinya sembuh dari kebiasaan buruk
tersebut.
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang
digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar
kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar
ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar
dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan
kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh
dan dapat menyebabkan kanker. Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat
menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang
menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika,
Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif) (Arief, 2007).
Bagi
kebanyakan pelajar, mulai merokok disebabkan oleh dorongan lingkungan.
Contohnya, pelajar tersebut merasa tidak enak kepada teman-temannya karena dia
tidak merokok. Sehingga dia pun mulai merokok dan akgirnya menikmati rokok
tersebut. Kebanyakan pelajar juga beranggapan bahwa dengan merokok dirinya
merasa sangat hebat, gaya, dan ditakuti. Padahal, jika dia tidak pandai-pandai
menjaga dirinya, rokok adalah awal dari terjerumusnya seseorang kepada
obat-obatan terlarang.
Menurut Oktavianis (2011),
komponen asap rokok yang paling berbahaya ada tiga yaitu nikotin, tar dan
karbon monoksida (CO). Nikotin akan merangsang hormon adrenalin sehingga
menyebabkan naiknya kerja jantung. Tar menyebabkan peningkatan terjadinya
resiko kanker, sedangkan karbon monoksida menyebabkan kurangnya supply oksigen
bagi tubuh. Karbon monoksida (CO) merupakan sekelompok senyawa yang memiliki
elektron yang tidak berpasangan atau disebut sebagai radikal bebas. Elektron
yang tidak berpasangan akan mengganggu keseimbangan sel – sel dalam tubuh, karena
dapat mengganggu proses oksidasi lemak, protein, serta asam nukleat (DNA) dalam
tubuh.
Ketika nikotin masuk ke dalam tubuh, akan
terbentuk radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif atau kerusakan sel
otak. Radikal bebas adalah kelompok atom dengan jumlah elektron yang ganjil dan
terbentuk ketika oksigen berinteraksi dengan molekul tertentu. Radikal bebas
ini sangat tidak stabil dan akan membentuk reaksi berantai untuk menstabilkan
diri, tetapi hal ini dapat menimbulkan kerusakan sel dalam tubuh seperti DNA
dan membran sel. Hal ini bahkan dapat menyebabkan kematian sel dan mengarah
pada berkembangnya masalah kesehatan tertentu. Salah satu metode yang dapat
dilakukan untuk mengatasi kerusakan tersebut adalah mengkonsumsi makanan atau
minuman yang memiliki kandungan antioksidan (Armstrong, 1991)
Antioksidan merupakan zat
yang bermanfaat untuk menghambat serta mencegah proses oksidasi. Antioksidan
merupakan penetralisir dari terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Antioksidan
dapat menghambat oksidasi walaupun dalam konsentrasi rendah. Zat ini dibutuhkan
oleh tubuh untuk memerangi pemicu penyakit kronis yaitu radikal bebas.
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang mencegah sel dari
ancaman bahaya radikal bebas oksigen reaktif. Pasokan antioksidan hendaknya
aman dalam pemanfaatannnya dan tidak bersifat toksik dan juga harus efektif
pada konsentrasi rendah antara 0,01-0,02% serta bisa disediakan dalam
harga murah dan dapat bertahan saat proses pengolahan produk.
Jika dilihat dari sumbernya antioksidan
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu antioksidan yang berasal dari tubuh atau
dsebut juga endogen serta antioksidan dari luar tubuh yang kita sebut eksogen.
Kadang-kadang endogen saja tidak cukup untuk mengatasi stress oksidatif
berlebihan. Stres oksidatif merupakan kondisi saat mekanisme antioksidan belum
mencukupi untuk membuat pecah spesi oksigen reaktif. Oleh karena itulah perlu
dibantu oleh eksogen. Adapun klasifikasi antioksidan berdasarkan cara kerjanya,
yaitu: Antioksidan primer yang bereaksi terhadap radikal bebas dan
menstabilkannya; Antioksidan sekunderatau antioksidan preventif yang berguna
mengurangi laju awal dari suatu reaksi rantai; Antioksidan tersier (Aviram,
2003).
Menurut (Aviram, 2003) cara kerja antioksidan
selular merupakan antioksidan yang bisa menyebabkan interaksi langsung dengan
oksidan, radikal bebas, serta oksigen tunggal. Hal ini bisa mencegah terjadinya
jenis dari oksigen reaktif serta merubah jenis oksigen rekatif menjadi kurang
toksik sehingga dapat mencegah kemampuan oksigen reaktif dan memperbaiki
kerusakan yang timbul.
Melihat betapa pentingnya antioksidan untuk
keperluan tubuh, maka tidak heran jika perokok banyak mengincar segala sesuatu
yang mengandung antioksidan untuk dikonsumsi. Sebagian besar antioksidan yang jelas-jelas sudah dikenal
oleh ilmu pengetahuan adalah vitamin dan mineral, misalnya Vitamin E (terutama alpha-tocepherol yang memiliki biopotensi cukup tinggi). Vitamin C, beta-karoten, selenium, mangan, dan seng. Ada juga enzim antioksidan seperti superoksida dismutase, glutation peroksidase, dan katalase yang
telah terbukti mampu menghancurkan radikal bebas dan dengan demikian
benar-benar bisa menghambat pembentukannya. Nutrisi lain yang juga terbukti
memiliki kualifikasi sebagai antioksidan adalah koenzim Q10 (ubiquinone) dan asam urat (uric
acid). Saat ini terus berkembang berbagai penelitian terhadap keberadaan
fitokimia di dalam buah-buahan, sayuran, dan bahan makanan lain yang
sebagian besar telah terbukti memiliki kualifikasi sebagai antioksidan, dan,
oleh karena itu disinyalir menambah asupan berbagai makanan tersebut baik untuk
kesehatan. Adapun makanan yang mengandung antioksidan yang umumnya dikonsumsi
adalah kacang-kacangan, blueberi, tomat, brokoli, dan coklat hitam (Aviram,
2003).
Adapula
sediaan lain yang mengandung antioksidan yang baik bagi perokok yakni ekstrak
biji anggur. Anggur yang biasanya hanya dikonsumsi buahnya saja, ternyata
banyak mengandung zat yang bermanfaat bagi tubuh dibagian bijinya. Salah
satunya kandungan antioksidan yang tinggi, yang bermanfaat bagi perokok untuk mengurangi
racun yang terkandung dari rokok. Beragam riset memperlihatkan biji anggur
mengandung lemak, karbohidrat, protein dan senyawa polifenol. Senyawa polifenol
tersebut memiliki turunan berupa asam galat, catechin, epicatechin, gallocatechin, epigallocatechin, dan proanthocyanidins.Yang disebut
terakhir bahkan memiliki sifat antioksidannya luar biasa. Kekuatannya mencapai
20 kali dan 50 lebih besar daripada vitamin E dan vitamin C. adapun khasiat
dari biji anggur adalah penangkal radikal bebas, antikanker, mencegah stroke,
melembabkan kulit wajah, melindungi jantung, mengatasi diabetes, mencegah osteoporosis,
dan membuat awet muda (Monice, 2012).
Tubuh
memiliki antioksidan alami yang akan berikatan dengan elektron tidak
berpasangan milik radikal bebas. Namun, kelebihan radikal bebas dalam jumlah
tinggi akan menyebabkan terganggunya kestabilan sel dalam tubuh dan menimbulkan
inflamasi bahkan kematian sel. Selain antioksidan alami, radikal bebas juga
bisa dinetralisir dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
antioksidan. Antioksidan eksogen banyak terdapat di buah–buahan, termasuk di
biji anggur (Vitis vinifera) yaitu polifenol, bahan tersebut terbukti 20 %
lebih baik dijadikan antioksidan dibanding vitamin E dan 50 % lebih baik
dibanding vitamin C (Monangas et al., 2003).
Anggur
dipakai sebagai terapi kesehatan karena mengandung magnesium tinggi yang
merupakan elemen penting untuk pergerakan feses yang baik. Seorang ahli
menyebutkan, manfaat anggur lainnya yaitu mampu membersihkan toksin – toksin
didalam hati, membantu memperbaiki fungsi ginjal, pembentukan sel darah,
antivirus dan antikanker, mencegah kerusakan gigi, dan menurunkan kadar
kolesterol. Anggur bersifat basa sehingga dapat menetralkan darah yang terlalu
asam dan berefek merugikan tubuh. Anggur berkhasiat menghilangkan rasa capek
dan bermanfaat bagi penderita anemia. Buah anggur yang diteliti, ternyata dapat
melawan enzim yang mengatur gen dalam sel dan berfungsi untuk pertumbuhan dan
reproduksi dari sel. Dengan menghambat enzim, dapat membunuh sel kanker
sehingga pertumbuhan sel kanker dapat dihambat.
Menurut The
George Mateljan Foundation, anggur memiliki nilai gizi yang sangat luar biasa.
Tiap 100 gram anggur paling tidak mengandung 25 komponen gizi yang dibutuhkan
tubuh. Kandungan mineral dalam anggur yang bermanfaat bagi tubuh antara lain
mangan. Zat itu sangat diperlukan tubuh dalam sintesis energi sehingga dapat
membantu menjaga kestabilan gula darah. Mangan juga diperlukan tubuh untuk
metabolisme lemak serta pembentukan jaringan ikat dan tulang.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara ketiga terbesar di dunia
yang penduduknya gemar mengkonsumsi rokok, setelah China dan India. Asap rokok
mengandung banyak partikel yang berbahaya bagi tubuh, terutama bagi perokok
aktif maupun perokok pasif. Perokok aktif sendiri adalah orang yang merokok
secara langsung menghisap rokoknya, sedangkan perokok pasif adalah orang yang
merokok secara tidak langsung tetapi menghisap asap rokok yang keluar dari
orang yang merokok. Ekstrak biji anggur baik digunakan
sebagai antioksidan penangkal radikal bebas bagi perokok aktif. Hal itu
menyebabkan ekstrak biji anggur banyak dikonsumsi oleh perokok aktif.
Meningkatnya keinginan masyarakat untuk menggunakan bahan alam, ditanggapi
dengan banyaknya produk-produk topical maupun oral berbahan aktif tanaman untuk
kesehatan. Melihat betapa pentingnya antioksidan untuk keperluan
tubuh, maka tidak heran jika perokok banyak mengincar segala sesuatu yang
mengandung antioksidan untuk dikonsumsi. Sebagian besar antioksidan yang jelas-jelas sudah dikenal oleh ilmu
pengetahuan adalah vitamin dan mineral.
B.
SARAN
Setelah
mengetahui segala dampak berbahaya dari merokok, sebaiknya bagi masyarakat yang
belum terkontaminasi dengan asap rokok, diharapkan agar tidak menambah daftar
perokok di negara ini. Bagi masyarakat yang telah menjadi pecandu ataupun
pengguna pasif dalam merokok, sebaiknya lebih menjaga pola hidup dan pola
makanannya agar mengkonsumsi makanan yang sehat dan dapat mengurangi dampak
berbahaya dari merokok tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonimous (2009, 20
April). 10 Negara dengan Jumlah Perokok
Terbesar (Online). Tersedia: http://nusantaranews.wordpres
s.com/2009/05/31/10-negara-jumlah-perokok-terbesar-didunia/ [diakses pada
tanggal 18 Mei 2017].
Arief, I. 2007. Rokok dan Kesehatan Jantung. Jakarta: National
Cardiovascular Center Harapan Kita.
Armstrong, S. 1991. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan.
Jakarta: Arcan.
Aviram, M. 2003. Polyphenolic Flavonoids Content and
Antioxidant Activities Of PJ and Various Fruit Juices [Pomegranate Juice (PJ), PJ/Blueberry,
MOBETA, Orange-Carrot-Banana, Orange Carrot, Mango, Apple-Kiwi, and Tahitian
NONI]: A Comparative Study. The Lipid Research Laboratory. Technion Faculty.
The Rappaport Family Institute for Research in The Medical Science and Rambam
Medical Center. Israel: Haifa.
Mandagi, J. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya
Serta Penanggulangannnya. Jakarta: Bina Darma Pemuda Printing.
Monice, M. 2012. Vitis vinifera (Grape) Ingredients as Used
in Cosmetics. Washington DC: Cosmetics Ingredients Review.
Oktavianis. 2011. Efek Pemberian Asap Rokok Terhadap Kehamilan
Tikus Putih (Rattus norvegicus). Padang: Program Studi Ilmu Biomedik Pasca
Sarjana Universitas Andalas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar